Monday, June 29, 2020

Sekeping Roti dan Pengemis

Dikisahkan ada sebuah negeri yang dilanda kemarau panjang. Pada suatu hari hiduplah seorang Ibu bersama dengan anak bayinya. Ibu tersebut melihat ada meja makannya ada sekeping roti. Ketika dia mau mengkonsumsi roti itu tiba-tiba mendengar ada suara seseorang yang sedang mengetuk pintu. Sejurus kemudian Ibu itu membuka pintu rumahnya dan ternyata tamu yang dimaksud adalah pengemis.

Kemudian Ibu itu merasa iba terhadap kondisi pengemis tersebut sehingga Ia mengambil roti yang tinggal sekeping itu dan diberikannya kepada si pengemis. "Alhamdulillah terima kasih Bu, sungguh engkau berhati mulia, sudi memberikan makanan yang terbaik untukku", kata pengemis.

Keesokan harinya Ibu itu pergi ke hutan untuk mencari makanan. Dikarenakan tidak ada seorangpun yang bisa menjaga bayinya maka terpaksa Ibu itu membawa serta bayinya yang masih merah ke hutan. Sesampainya di tengah hutan, Ibu itu meletakkan bayinya di sebuah batu besar agar memudahkan dirinya untuk bergerak mencari makanan. Setelah Ibu itu bergerak kesana kemari melakukan perjalanan mencari makan, barulah tersadar bahwa bayinya itu bisa jadi dalam bahaya akibat binatang buas Sehingga Ibu itu memutuskan untuk segera kembali ke batu besar dimana dia meletakkan bayinya. Dan ternyata benar, bayi tersebut telah tiada. Si Ibu pun menangis dan panik seraya terus mencari keberadaan bayinya. Ibu itu tidak berhenti berdoa kepada Allah SWT agar bayinya selalu dilindungi. Tidak lama setelah itu, Allah mengabulkan doa Ibu dengan hadirnya bayi itu bersama pengemis yang ditolong tadi. Si Ibu bertanya: "bagaimana bisa engkau menemukan bayiku?". Kemudian dengan lemah lembut si pengemis menjawab: "Tadi ketika berjalan melewati batu besar ini aku melihat ada seekor srigala yang hendak memakan bayi kemudian seketika itu pula aku menggunakan tongkatku untuk memukul srigala agar menjauh dari bayi itu, dan Alhamdulillah srigala pun pergi dan bayimu selamat".

Moral: Hendaklah sesama manusia saling membantu dalam kesulitan. Insyallah Allah akan membalas kebaikan kepada kita.   

Tuesday, June 2, 2020

Masalah Kecil yang melibatkan Tikus dan Burung

Pada suatu hari seekor burung kecil mendatangi ratu burung untuk menyampaikan keluhan: "Aku mengerami 3 telor, namun ada saja tikus kecil yang selalu memakannya. Lebih dari itu, tikus juga menggigit dan melukaiku, aku minta keadilan atas kejadian ini wahai Ratu"

Burung kecil datang pada waktu yang salah karena ratu burung sedang mengadakan pertunjukan tarian burung. Ratu berkata dengan tidak sabar: "Ini hanya masalah kecil bagi kamu, bagaimana bisa kamu menggangguku dengan urusan remeh, lain kali jaga baik-baik telormu".


Burung kecil tidak puas dengan jawaban ratu dan berkata: "Saya sangat lemah ratu dan selalu diganggu oleh hewan lain, saya sangat berharap bantuan ratu". Ratu kemudian menjadi marah dan membentak si burung kecil dengan berkata: "Keluar kamu dan berhenti mengeluh".

Burung kecil sangat kecewa dan dia memutuskan untuk pulang ke sarangnya. Tidak disangka, ketika tiba di sarangnya, dia melihat dengan mata kepala sendiri ada tikus yang mencuri telor-telornya lagi. Dia marah dan mengambil serta melempar ranting pohon kepada tikus. Kemudian tikus itu terkena bagian matanya dan berlari sekencang-kencangnya. Tanpa disengaja, tikus itu menjatuhi perut seekor singa yang sedang tidur. Singa pun terbangun, kaget, dan marah. Seketika itu singa berusaha mengejar tikus namun tidak berhasil.

Di saat peristiwa itu, naga sedang asyik berendam di kolam. Tiba-tiba naga terkejut dengan kehadiran singa yang tidak sengaja masuk ke dalam air, sehingga secara spontanitas naga terbang ke langit. Namun demikian naga tersangkut jaring yang dibuat ratu sehingga semua telor naga pun jatuh dan pecah. Hal ini membuat ratu kecewa dan berkata dengan nada jengkel: "Wahai naga kenapa engkau menghancurkan semua telor-telor ini yang sudah dierami bertahun-tahun lamanya". Kemudian si naga menjawab: "Maafkan aku ratu, ini semua gara-gara singa yang jatuh ke kolam, sehingga membuatku takut".

Ratu burung dan naga kemudian mendatangi singa untuk mencaritahu kebenaran cerita tersebut. Singa dengan jujur menjawab: "Seekor tikus jatuh di perutku saat aku tidur, sehingga aku mengejarnya sampai bahkan terpleset di kolam itu". Akhirnya mereka bersama-sama menemui tikus. Ratu berkata: "Kenapa kamu mengganggu singa yang sedang tidur?". Si tikus menjawab: "Hal ini dikarenakan aku dilempar ranting oleh burung kecil sehingga mengenai mataku dan membuatku tidak bisa melihat".

Kemudian mereka bersegera menemui burung kecil. Dengan jelas burung kecil berkata: "Wahai ratu, tikus itulah yang selalu mencuri telor-telorku, sehingga tidak salah ketika aku melindungi telorku dari gangguan tikus itu. Untuk itulah tempo hari aku mendatangimu untuk meminta bantuan atas masalah ini". Dengan bijak si Ratu menjawab: "Maafkanlah aku, ternyata masalahmu tidak sekecil yang aku kira, dengan ini tikus harus mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya".

Pesan Moral: Kita harus segera menyelesaikan masalah sekecil apapun sebelum terlambat sehingga masalah itu semakin membesar.