Sunday, July 12, 2020

Anak Ayam Yang Suka Bertanya

Dikisahkan ada seekor anak ayam yang tinggal bersama induknya. Pada suatu hari anak itu bertanya kepada Ibunya: "Kenapa kita selalu tinggal di dalam kandang terus, kapan kita bisa keluar?". Kemudian sang induk menjawab dengan bijak: "Kita ini hidup dalam pemeliharaan manusia nak, sehingga kita tidak bisa bebas begitu saja".

Pada suatu pagi, sang pemilik memberi makan seluruh ayam ternaknya. Anak ayam pun merasa bersyukur seraya berkata kepada induknya: "Ternyata ada kelebihannya ya hidup dipelihara seperti ini bisa makan rutin dan enak, beda halnya jika kita hidup liar maka kita harus berusaha mencari makan sendiri".




Ketika anak ayam dan induknya sedang tidur, tiba-tiba terdengar suara raungan harimau yang sedang mencari mangsa. Sang pemilik juga mendengar suara tersebut sehingga Ia pelan-pelan keluar rumah sambil membawa senter dan pisau untuk memastikan hewan tersebut berbahaya atau tidak. Begitu terkejut, ternyata yang dilihat oleh sang pemilik adalah seekor harimau. Kemudian sang pemilik secara spontan berlari menyelamatkan diri dan masuk kembali ke rumah sambil membawa ayam-ayamnya. Akhirnya harimau pun menyerah dan kembali ke hutan.

Keesokan harinya anak ayam itu bangun dan melihat ada jejak kaki besar. Dia pun bertanya kepada induknya: "Tadi malam itu ada hewan apa ya, kok ini jejak kakinya besar sekali?". Sang induk menjawab: "Itu adalah jejak kaki harimau anakku". Anak ayam itupun berkomentar: "Ternyata kalau dipelihara enak juga ya, karena sang pemilik begitu sayang dan bertanggungjawab kepada kita, beda halnya jika kita hidup liar, maka harimau akan dengan mudah menangkap dan memakan kita".

Moral: Jika kita memiliki hewan peliharaan maka hendaknya kita bertanggungjawab sepenuhnya dengan memberi makan, memberi minum, dan melindunginya dari segala bahaya. Di samping itu anak ayam mengajarkan kita semua tentang pentingnya bersyukur dalam hidup.  





























Wednesday, July 1, 2020

Bebek dan Ular

Dikisahkan ada dua ekor bebek di sebuah kandang. Bebek betina bernama Kiki sedangkan bebek jantan bernama Koko. Pada suatu hari Koko terlihat bersedih dan menangis. Melihat temannya menangis Kiki mendekati dan bertanya: "Hei Koko, kenapa kamu menangis, ada apa gerangan?" Setelah itu Koko pun menjawab sambil tersedu-sedu: "Tuan pemilik tidak memiliki uang sehingga dia berencana untuk menjualku".

Kemudian Kiki merasa kasihan dengan temannya itu sehingga dia berfikir keras bagaimana caranya agar bisa membantu Koko. "Aha, aku punya ide cemerlang", begitu kata Kiki dalam perenungannya. Malam itu juga, Kiki kemudian berinisiatif untuk mengumpulkan telor-telornya yang berserakan dan diletakkan di kandang.



Keesokan hari tuan pemilik pergi ke kandang untuk melihat kedua bebeknya. Alangkah bahagianya dia mendapati telor-telor bebek yang begitu banyak di kandangnya. Singkat kata, tuan petani mengurungkan niatnya untuk menjual Koko. Dia lebih memilih untuk menjual semua telor bebek itu di pasar. Koko pun merasa senang sekali dan mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Kiki karena telah menyelamatkannya.

Hari berikutnya, ketika Kiki sedang mengerami telor, tiba-tiba terdengar desisan ular dari luar yang mendekati kandang untuk memakan telor bebek. Koko pun dengan penuh keberanian berusaha melawan ular tersebut dengan cara menendangnya sehingga si ular terpental jauh. Kiki mendengar suara gaduh tersebut sambil bertanya: "Tadi ada suara apa, apa yang sebenarnya terjadi?". Koko pun menjawab: "Tadi ada seekor ular yang hendak mengambil telormu, kemudian secara spontan aku berusaha melawannya". Kiki pun merasa bersyukur karena telornya selamat dari ular tersebut dan dia pun berterima kasih kepada Koko dengan berkata: "Terima kasih Koko kamu sudah menyelamatkanku, jadi di kandang ini kita saling membantu".

Moral: Sesama teman hendaknya saling menolong 

Serigala Sombong

Pada suatu hari ada seekor serigala tinggal di sebuah hutan. Ketika serigala sedang berjalan-jalan di sore hari, dia melihat bayangannya lebih tinggi daripada dirinya, sehingga membuatnya menjadi sombong. Dengan penuh keyakinan serigala mengatakan bahwa dia mampu mengalahkan singa.

Keesokan harinya serigala tidak sengaja bertemu dengan rusa. Dan dia menceritakan kejadian kemarin sore tentang tubuhnya yang besar. "Wahai rusa, tahukah kamu, kini tubuhku sudah tidak kecil lagi dan niscaya singa pasti bisa kukalahkan dengan mudah", kata Serigala. "Wahai serigala, yang aku lihat sekarang, engkau tetaplah seekor hewan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan singa, hati-hati lho singa itu mampu melawan siapapun", komentar rusa. Kemudian di sepanjang perjalanan serigala tidak berhenti berjalan dengan sikap sombong terhadap semua hewan yang kebetulan bertemu dengannya. 

Sore harinya serigala pergi ke rumah singa dengan penuh optimisme dan dia berkata: "Wahai singa ketahuilah bahwa sekarang aku pasti bisa menghabisimu". Seketika itu singa menjawab: "Aku tidak percaya dengan perkataanmu, mana mungkin serigala berbadan kecil bisa mengalahkan raja hutan". Kemudian tanpa basa-basi serigala langsung menyerang singa dengan kekuatan penuh. Perkelahian yang seru ini pun berakhir dengan kematian serigala.

Moral: Setiap kesombongan akan merugikan pelakunya.