Pada suatu hari ada seorang anak perempuan bernama Aina. Dia mempunyai tas sekolah berwarna biru. Tetapi saat ini tas miliknya sudah berdebu dan sedikit pudar warnanya. Tiba-tiba Aina masuk ke dalam kamarnya sambil membawa tas plastik besar. Aina mengeluarkan isi tas plastik. Rupanya di dalam tas plastik tersebut terdapat sebuah tas merah yang cantik. Sekarang kamu akan sekolah setiap hari bersama saya, kata Aina kepada tas sekolah barunya dengan gembira.
Tas biru merasa sedih setelah mendengar kata-kata yang diucapkan Aina. Sepertinya dia sudah melupakan saya, keluh si tas biru. Kenapa kamu sedih? tanya tas merah kepada tas biru. Kemudian tas biru menjawab, saya bersedih karena Aina sudah melupakanku. Dulu kami selalu pergi ke sekolah bersama-sama, namun sekarang dia sudah tidak memerlukan saya lagi, tambahnya lagi. Tas merah merasa simpati mendengar keluhan tas biru. Aina masih suka kamu kok, kata tas merah. Tas biru menggeleng-geleng tanda tak percaya hingga berterbangan debu yang melekat padanya. Betul saya tadi mendengar sendiri dari Aina, kata tas merah seraya mencoba meyakinkan temannya itu.
Saya mendengar Aina mau menggunakan kamu untuk ke kelas tambahan, kata tas merah lagi. Kamu pasti tahu bahwa Aina tidak suka mubadzir, kata tas merah. Kemudian tas biru menjawab, iya saya juga tahu memang Aina tidak akan melakukan mubadzir sebab itu kawannya syaithan. Jadi tahun depan saya masih sekolah bersama Aina? tanya tas biru sambil tersenyum. Tas merah juga tersenyum lantas mengiyakan kata-kata tas biru.
Moral: Tidak boleh berprasangka buruk dan mubadzir
No comments:
Post a Comment