Dikisahkan ada seekor kelinci yang kecil tinggal di tebing sungai. Suatu hari, dia meloncat - dengan gembira di tengah tumbuh-tumbuhan. Sewaktu dia bermain pohon lalang yang tajam telah membuat bibir kelinci luka. Dengan marah si kelinci itu berlari ke api untuk minta tolong.
"Kenapa ?" Kata Api
" Ilalang sudah membuat bibirku luka" Kata Kelinci
"Terus siapa yang patut dipersalahkan?" Ujar Api.
Kemudian si kelinci berlari kepada Air.
" Air air tolong bakar ilalang itu?" Ujar kelinci mengadu kepada Air
"Kenapa ?" Kata Air
" Api tidak mau membakar ilalang yang sudah melukai bibirku" Kata Kelinci
"Terus siapa yang patut dipersalahkan?" Ujar Air.
Begitu seterusnya, hingga kelinci mengadukan ke pemburu dan tikus dengan alasan yang sama. Pada akhirnya tikuslah yang mau mendengarkan aduan kelinci dan mengabulkan keinginannya untuk menggerigiti senapan pemburu agar rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Akan tetapi pemburu mengetahui ulah tikus dan langsung berusaha menembaknya. Tikus lari menuju Ilalang dan menyambar api. Sehingga ilalang terbakar api hingga langsung mengenai ekor dan telinga kelinci yang sedang berdiri tidak jauh dari ilalang.
Moral: Jangan menyalahkan orang lain atas kesalalahan sendiri.
No comments:
Post a Comment