Thursday, March 19, 2020

Nenek, kenapa Allah suruh kita berpuasa?



Hana sedang bermain bersama Mimi kucing kesayangannya. Dia berlari-lari dan memeluk Mimi dengan manja. Tatkala itu terdengar suara nenek batuk-batuk tanpa berhenti. Hana kemudian berhenti bermain dan menjenguk nenek di kamar. Hana melihat nenek sedang duduk di atas lantai sambil membaca Al Quran. Seketika kemudian nenek terbatuk lagi. Cepat-cepat Hana berlari ke dapur dan mengambil air putih untuk diberikan kepada nenek.

Hana memberikan air putih itu kepada nenek seraya berkata: "Nek, ini Hana ambilkan air putih untuk nenek, tolong diminum ya". Nenek yang masih terbatuk-batuk menunjukkan isyarat tangan menandakan menolak untuk minum dan Hana menjadi heran kenapa nenek tidak mau minum. Lalu Hana memijat punggung nenek sambil bertanya: "kenapa Nenek tidak mau minum?". Kemudian nenek menjawab sambil menatap cucunya: "hari ini nenek sedang berpuasa juga Hana kan". "Astaghfirullah, iya Hana lupa Nek ternyata kita sedang puasa sunnah", ucap Hana.

"Tak apa sayang, Nenek sangat suka cara Hana yang suka membantu orang lain. Allah sayang kepada hambanya yang suka menolong orang dalam kesusahan" kata Nenek sambil mencubit manja dagu Hana. Kakaknya Hana yang bernama Omar tiba-tiba datang ke kamar nenek. Dia melihat Hana sedang duduk bersila bersebelahan dengan nenek. "Hana ganggu nenek mengaji ya", kata Omar. "Hana tak ganggu nenek kok", jawab Nenek.

Nek, Omar mau bertanya: "Allah kan sayang kepada semua hambaNya, kenapa Dia suruh kita berpuasa? Allah tidak membolehkan kita makan dan minum itu tanda Allah marah kepada kita ya Nek?". Hana mengangguk sambil memandang Nenek mengiyakan pertanyaan kakaknya. Dia penasaran benarkah Allah memarahi hamba-hambaNya sehingga mereka disuruh menahan lapar dan haus.

Nenek tersenyum mendengar pertanyaan Omar dan Hana. Sebagai orang tua yang berpengalaman, memang sudah menjadi tugasnya memberi pemahaman agama kepada Omar dan Hana agar mereka tidak salah faham. "Siapa yang beriman dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT pastinya akan disayangi Allah SWT. Berpuasa adalah tanda keimanan kita kepada Allah SWT terutama puasa di bulan Ramadhan yang diwajibkan bagi seluruh umat Islam di dunia", jawab Nenek dengan penuh bijak. Hana dan Omar sama-sama menatap serius wajah nenek karena menyimak penjelasan tersebut. "Allah meminta hambaNya untuk berpuasa dalam rangka meningkatkan keimanan. Allah SWT tidak menyiksa kita, tetapi sebagai hamba yang beriman inilah cara kita meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah SWT", tambah Nenek.

Wajah Hana seperti kurang begitu faham dengan perkataan Neneknya. Kemudian Nenek bertanya untuk memberi contoh: "Sekarang ini Hana kelas 1 SD. Untuk naik ke kelas 2 SD, Hana harus mengikuti ujian kan?" Hana mengangguk. "Apakah itu artinya guru sekolah mau menyusahkan Hana?" tanya Nenek. Hana berdiam seketika. Dia mencoba memikirkan kata-kata Nenek tadi. "Hana sudah faham sekarang, Hana harus ambil ujian untuk lulus dan naik kelas 2 SD. Sama halnya dengan berpuasa, apabila kita berpuasa maka iman kita akan meningkat di sisi Allah SWT, betul tidak Nek?" kata Hana dengan penuh semangat.

Omar dan Nenek tertawa kecil mendengar ucapan Hana. Kemudian sambil malu-malu mengatakan Alhamdulillah Hana sudah faham. "Pintar sekali ya cucu Nenek ini. Allah SWT menguji kita untuk berpuasa supaya kita bertaqwa kepadaNya. Orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah hambaNya yang bertaqwa", kata Nenek lagi.

"Terima kasih Nenek", Hana terus memeluk neneknya dengan manja. "Kalau Allah SWT sayang kepada hambaNya, Hana juga sayang kepada Nenek" kata Hana seperti tidak mau melepaskan pelukannya. "Ya, nenek juga sayang Hana dan Omar" jawab Nenek.

"Hai, peluk nenek saja? Tidak ada yang mau peluk kakek?" tanya kakek. Tiba-tiba saja kakek muncul di muka pintu kamar. Hana kemudian melepaskan pelukan neneknya dan segera berlari memeluk kakeknya. "Kakek, sekarang Hana sudah tahu, Allah SWT suruh kita berpuasa agar hambaNya semangat meningkatkan iman dan taqwa kepadaNya".

Kakek mendukung ucapan Hana dan mengajak duduk bersila bersama-sama dengan Nenek, Omar, dan Hana. Sekarang kakek tambah sedikit sedikit. Hana dan Omar tahu tidak, berpuasa ini juga mengajar kita menjadi orang yang penyabar? tambah Kakek.

"Omar tahu Kek! kita perlu bersabar dengan menahan nafsu dari makan dan minum", kata Omar. "Betul itu Omar, coba kita lihat orang yang hidup dalam peperangan, kemiskinan, dan kesusahan. Mereka semua terpaksa menahan lapar dan haus setiap hari. Kalau kita tidak berpuasa, kita tidak akan bisa merasakan kesusahan yang dirasakan mereka", kata Kakek lagi.

"Hana mau es krim, mie goreng, dan lain-lain semuanya disediakan oleh Papah dan Mama. Bayangkan kehidupan mereka yang tidak pernah mersakan nikmatnya hidup seperti Hana", tambah Nenek. Hana kemudian menundukkan wajahnya, baru hari ini sadar bahwa apa saja yang diinginkan pasti Papah dan Mama akan berusaha menyediakannya. "Terima kasih kakek, terima kasih nenek", Hana suka dengar cerita kakek dan nenek. Hana bersyukur kepada Allah SWT karena dikaruniakan kakek dan nenek yang rajin bercerita kepada cucu-cucu. Tidak terasa sebentar lagi akan masuk waktu berbuka. Alhamdulillah.

 

No comments:

Post a Comment