Pada suatu hari Ibu Kiwi meminta anaknya untuk mengibaskan sayapnya kuat-kuat agar dapat terbang dengan cepat. Si Kiwi menggelengkan kepala karena kemarin dia sempat terjatuh dari pohon dan terjatuh sehingga hampir ditangkap oleh seekor kucing. Akibat kejadian itulah Kiwi menjadi trauma tidak mau terbang lagi.
Kamu harus bangkit dan semangat untuk belajar terbang lagi, kata Ibunya. Kiwi terdiam dan kakak-kakaknya hanya tertawa melihatnya. Kamu penakut!, kata kakaknya. Kiwi bukan penakut kak, saya hanya ragu jika kejadian menakutkan itu terjadi lagi. "Kalau begitu jangan minta tolong kakak untuk mencarikanmu makanan ya", tambah kakaknya.
Kiwi tinggal sendirian di dalam sarang. Tiba-tiba dia mendengar kicauan burung yang begitu keras di bawah pohon. Dia mengintai dan ternyata dia melihat ada seekor kucing yang hendak memakan seekor anak burung yang terjatuh dari sarangnya. Tanpa berpikir panjang Kiwi mengibaskan sayapnya dengan sangat kuat dan meluncur ke arah kucing itu. Kemudian kucing itu kaget melihat seekor burung kecil yang menyerangnya. Kucing segera melompat dan berlari meninggalkan mereka berdua.
Setelah itu anak burung berterima kasih dan berpamitan kepada Kiwi. Kemudian Kiwi menawarkan diri untuk mengantarkan anak burung pulang ke sarangnya dan anak burung pun menyetujuinya. Tidak disangka ternyata Ibu Kiwi melihat kejadian tersebut. Setelah Kiwi pulang dari mengantarkan anak burung itu, Ibu Kiwi menyampaikan pujian kepada Kiwi dengan mengatakan "kamu sungguh hebat dan berani, Ibu bangga kepada kamu", kata Ibu Kiwi. Sejak kejadian itu Kiwi menjadi burung pemberani dan mandiri yang tidak takut terbang.
Moral: Kita harus belajar melawan rasa takut agar bisa melanjutkan perjalanan hidup
No comments:
Post a Comment